LAPORAN PENDAHULUAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI
I.
Kasus ( masalah utama )
1. pengertian
Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami
kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktifitas perawatan diri
secara mandiri seperti mandi ( hygiene ) , berpakaian / berhias, makan dan BAB
atau BAK ( toileting ). ( Sumber: NITA FITRIA, 2009 )
Defisit perawatan diri adalah Salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna mempertahankan hidupnya, kesehatannya,dan kesejaterannya,
sesuaia dengan kondisi kesehtannya. Klien dinyatakan terganggu perawtaan
dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan dirinya.
( Sumber: Dr.Amino
Gondohutomo, 2008 )
II. Proses terjadinya masalah
A. Faktor Predisposisi
§ Perkembangan
Keluarga
terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan inisiatif
terganggu
§ Biologis
Penyakit kronis
yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan diri
§ Kemampuan
realitas turun
Klien dengan
gangguan jiwadengan kemampuan realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian
dirinya danlingkungan termasuk perawatan diri
§ Sosial
Kurang dukungan
dan latihan kemampuanperawatan diri lingkungannya. Situasilingkungan
mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri
B.
Faktor Predispitasi
Merupakan factor presiptasi deficit
perawatan diri adalah kurang penurunan motivasi, kerusakan kognisi atau
perceptual, cemas, lelah, lemas yang dialami individu sehingga menyebabkan
individu kurang mampu melakukan perawatan diri.
Menurut Depkes (2000:59) factor-
factor yang mempengaruhi personal hygienea adalah:
§ Body
image
Gambaran individu terhadap dirinya
sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya: dengan adanya perubahan fisik
sehingga individu tidak peduli kebersihan.
§ Praktik
sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam
kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan personal hygiene
§ Status
sosial ekonomi
Personl hygiene memerluka alat dan
bahan seperti sabun, pasta gigi, shampo dan alat mandi semuanya memerluka uang
untuk menyediakannya.
§ Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat
penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya
pada pasien menderita diabetes mellitus ia harus menjaga kebersihan kakinya
§ Budaya
Disebagian
masyarakat jika individu sakit tidak boleh dimandikan
§ Kebiasaan
seseorang
Ada kebiasaan seorang mengunakan
produk tertentu dalam perawatan diri seperti penggunaan sabun , shampo dan
lain-lain
§ Kondisi
fisik atau psikis
Pada keadaan
tertentu atau sakit kemampuan untuk melakukannya
C.
Jenis-Jenis Perawatan Diri
§ Kurang
perawatan diri : Mandi atau kebersihan
Gangguan
kemampuan untuk melakukan aktivitas mandi maupun kebersihan diri
§ Kurang
perawatan diri : Mengenakan pakaian atau berhias
Gangguan kemampuan memakai pakaian
dan aktifitas berdanadan sendiri
§ Kurang
perawatan diri : Makan
Gangguan
kemampuan untuk menunjukan aktifitas makan
§ Kurang
perawatan diri : Toileting
Gangguan kemampuanuntuk melakukan
atau menyelesaikan toileting sendiri (sumber : nurjannah: 2004, 79 )
D. Rentang Respon
ADATIF
MALADATIF
E. Mekanisme Koping
Mekanisme koping yang biasa digunaka oleh klien adalah:
o
Regresi
o
Penyangkalan
o
Isolasi diri, menarik diri
o
Intelektualisasi
III.
A. Pohon Masalah
Resiko Gsp Halusinas
Isolasi social
Harga Diri Rendah
B. Masalah Keperawatan dan data yang perlu dikaji
GSP = Defisit
Perawatan
Diri
DS :
§ Klien
mengatakan dirinya malas mandi karena airnya dingin,atau di RS tidak tersedia
alat mandi.
§ Klien
mengatakan dirinya malas berdandan.
§ Klien
mengatakan ingin disuapi makan
§ Klien
mengatakan jarang memberiskan alat kelaminya setelah BAK maupun BAB.
DO :
§ Ketidak
mampuan mandi atau membersihkan diri ditandai dengan rambut kotor,gigi
kotor,kulit berdaki,dan berbau serta kuku panjang dan kotor.
§ Ketidak
mampuan
berpakaian
atau berhias ditandai dengan rambut acak-acakan,pakaian kotor dan tidak
rapi,pakaian tidak sesuai tidak bercukur ( laki-laki ) atau tidak berdandan (
wanita ).
§ Ketidak
mampuan makan secara mandiri ditandai dengan ketidak mampuan mengambil makan
sendiri,makan berceceran,dan makan tidak pada tempatnya.
§ Ketidak
mampuan BAB atau BAK secara mandiri ditandai BAK atau BAB tidak pada
tempatnya,tidak membersihkan diri dengan baik setelah BAB atau BAK.
IV.
Diagnosa Keperawatan
§ Penurunan
kemampuan dan motivasi merawat diri
§ Defisit
perawatan diri
§ Isolasi sosial
V.
Rencana Tindakan Keperawatan
Terlampir
DAFTAR PUSTAKA
Keliat. Budi Anna. 2006. Proses
keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Santosa, Budi. 2005. Panduan Diagnosa
Keperawatan Nanda, 2005-2006. Jakarta: Prima Medika.
Perry, Potter. 2005. Buku Ajar
Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.
Stuart, Gail W. 2006. Buku Saku
keperawatan Jiwa edisi 5. Jakarta: EGC
0 komentar:
Posting Komentar