LAPORAN
PENDAHULUAN
PERILAKU
KEKERASAN
1.
PENGERTIAN
Perilaku kekerasan atau agresif
merupakan suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai seseorang secara
fisik maupun psikologis (Berkowitz, 1993).
Perilaku kekerasan
adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat
membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun
lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal atau
marah yang tidak konstruktif. (Stuart dan Sundeen, 1995)
2.
JENIS
Perilaku kekerasan
memiliki 2 macam/jenis, yaitu:
a.
Verbal
b.
Fisik
3.
TANDA DAN GEJALA
a.
Data Subyektif
§ Klien
mengatakan benci atau kesal pada seseorang.
§ Klien
suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika sedang kesal atau
marah.
§ Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya.
§ Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya.
b.
Data Obyektif
§ Mata merah, wajah agak merah.
§ Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai.
§ Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam.
§ Merusak dan melempar barang‑barang.
4.
PENYEBAB
· Faktor
predisposisi
Berbagai pengalaman
yang dialami tiap orang mungkin menjadi faktor predisposisi yang
mungkin/ tidak
mungkin terjadi jika faktor berikut dialami oleh individu :
a.
Psikologis; kegagalan yang dialami dapat menimbulkan frustasi
yang kemudian dapat timbul agresif atau amuk.
b.
Perilaku, reinforcement yang diteima ketika melakukan
kekerasan, sering mengobservasi kekerasan, merupakan aspek yang menstimuli
mengadopsi perilaku kekerasan
c.
Sosial budaya; budaya tertutup, control sosial yang tidak
pasti terhadap perilaku kekerasan menciptakan seolah-olah perilaku kekerasan diterima
d.
Bioneurologis; kerusakan sistem limbic, lobus frontal/temporal
dan ketidakseimbangan neurotransmiser
·
Faktor presipitasi
Bersumber dari klien (kelemahan fisik,
keputusasaan, ketidak berdayaan, percaya diri kurang), lingkungan (ribut,
padat, kritikan mengarah penghinaan, kehilangan orang yang dicintai/pekerjaan
dan kekerasan) dan interaksi dengan orang lain( provokatif dan konflik).
( Budiana Keliat,
2004)
5.
AKIBAT
Klien
dengan perilaku kekerasan dapat melakukan tindakan-tindakan berbahaya bagi
dirinya, orang lain maupun lingkungannya, seperti menyerang orang lain,
memecahkan perabot, membakar rumah dll.
6.
POHON MASALAH
Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
|
||||
Gangguan Harga Diri : Harga Diri Rendah
(
Budiana Keliat, 1999)
7.
DIAGNOSIS KEPERAWATAN UTAMA
a. Perilaku kekerasan : harga diri
rendah.
8.
DAFTAR PUSAKA
Aziz R, dkk, Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa Semarang : RSJD
Dr. Amino Gonohutomo, 2003
Keliat Budi
Ana, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I, Jakarta :
EGC, 1999
Keliat Budi Ana, Gangguan Konsep Diri,
Edisi I, Jakarta : EGC, 1999
Stuart GW,
Sundeen, Principles and Practice of
Psykiatric Nursing (5 th ed.). St.Louis
Mosby Year Book, 1995
Tim
Direktorat Keswa, Standar Asuhan
Keperawatan Jiwa, Edisi 1, Bandung, RSJP Bandung, 2000
0 komentar:
Posting Komentar